Kamis, 19 November 2015

makalah tehnik kelompok 8




MAKALAH
 


 
Membutsir (Patung Dari Plastisin) dan Membuat (Memanfaatkan Barang Bekas)
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Pendidikan Seni Rupa yang dibina oleh Bapak Muhammad Reyhan Florean, M.Pd
Kelas 3A
Kelompok 8
Nama Kelompok :

1.      Sisca Lukitasari                                                                 (14186206031)
2.      Ega Gemalawati                                                               (14186206033)
3.      Wita Puspita Wahyuningsih                                            (14186206034)
4.      Linda Nurtiyani                                                                 (14186206035)
5.      Aris Khusnul Khotimah                                                     (14186206332)
 
 
 
 
 
 
 
 
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
PRODI PGSD
NOVEMBER 2015
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Membutsir (Patung dari Plastisin) dan Merangkai (Memanfaatkan Barang Bekas)”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa.

Makalah ini berisi tentang membutsir (patung dari plastisin) dan merangkai (memanfaatkan barang bekas) dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah dimengerti. Makalah ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan membutsir (patung dari plastisin) dan merangkai (memanfaatkan barang bekas). Penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah kami. Makalah ini juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan dalam penyusunan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

 

 

Tulungagung, 5 November 2015

 

Penyusun
 
 
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................... i
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
Bab I :       Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C.     Tujuan Penyusunan Makalah............................................................. 3
 
Bab II :      Pembahasan
A.    Teknik-Teknik Membuat Patung dari Plastisin.................................. 4
B.     Barang Bekas dan Peralatan Sederhana............................................ 4
Bab III :    Penutup
                  Kesimpulan.............................................................................................. 13
Daftar Pustaka........................................................................................................... 14
 
BAB I
PENDAHULUAN
 
A.        Latar Belakang Masalah
Dalam berbagai proses pembelajaran di Indonesia, peranan guru masih sangat dominan walaupun sebagian dari mereka telah berupaya untuk menjadi fasilitator disamping sebagai sumber informasi. Hingga saat ini guru masih dianggap sebagai orang yang mempunyai jawaban terhadap semua pertanyaan siswanya sehingga seringkali guru merasa dirinya sebagai satu-satunya sumber informasi. Namun pada kenyataannya pengetahuan manusia sangat terbatas sehingga kita perlu sumber-sumber informasi lainnya baik dalam belajar maupun membelajarkan orang lain. Guru sebagai penyampai materi (fasilitator) pelajaran tidak hanya menyampaikan bahan ajar yang sesuai dengan rancangan program pembelajaran. Namun guru juga dituntut untuk bias memberikan kemudahan bagi para siswa dengan proses pembelajaran yang mudah dipahami dan menyenangkan. Siswa diharapkan memperoleh dan menemukan nilai ilmu pengetahuan yang disampaikan guru . oleh sebab itu pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menyajikan pelajaran perlu diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan dan pengharapan siswa dengan menggunakan berbagai sumber informasi. Namun untuk menciptakan suasana pembelajaran seperti itu bukan persoalan yang mudah. Diperlukan komponen-komponen lain untuk mendukung proses pembelajaran agar mudah dan menyenangkan. salah satu komponen yang bias memudahkan siswa belajar adalah pemanfaatan media. Media mempunyai klasifikasi mulai dari yang sederhana hingga yang canggih.
Pemanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana sebagai media bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Sebelum media modern hadir, para guru telah menggunakan berbagai media dan alat peraga buatannya sendiri untuk menjelaskan materi pelajarannya. Para guru terdahulu mungkin lebih banyak memiliki kreativitas karena dipaksa oleh keadaan yang masih serba terbatas. Mereka harus bekerja keras agar siswanya bias belajar dan menyerap materi pelajaran semaksimal mungkin. Dengan datangnya media berteknologi modern menyebabkan berbagai masalah yang selama ini tidak dapat dipecahkan telah mampu dipecahkan dan memungkinkan mata ajaran apapun diajarkan dan dijelaskan dengan sebaik-baiknya. Namun, banyak guru di kota-kota besar yang telah terlena dengan kemajuan teknologi yang digunakan dalam dunia pendidikan. Media modern telah memudahkan mereka memecahkan berbagai masalah didalam proses belajar mengajar. Ketika dalam keadaan tertentu mereka harus jauh dari media tersebut mereka menjadi bingung karena ketergantungan pada media tersebut. Mereka telah melupakan media yang bias dikembangkan dari bahan-bahan sederhana disekitar mereka. Akibatnya mereka menjadi kurang peka terhadap potensi disekitar lingkungan mereka. Sehingga menyebabkan guru tidak mempunyai banyak ide tentang media apa yang harus dibuat untuk memudahkan siswa belajar, guru juga tidak mengerti bahan apa yang harus digunakan untuk membuat media yang diinginkan sehingga guru tidak mempunyai cukup keterampilan untuk membuat suatu media. Sebenarnya, kreativitas seorang guru bias terlihat ketika ia mencoba memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang bias dijadikan suatu media didalam mata pelajarannya.
B.        Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang terkait dengan isi makalah ini, diantaranya :
Bagaimanakah teknik-teknik membuat patung dari plastisin ?
Apakah yang dimaksud dengan barang bekas dan peralatan sederhana?
C.        Tujuan Penyusunan Makalah
Makalah yang berjudul “Membutsir (Patung dari Plastisin) dan Merangkai (Memanfaatkan Barang Bekas)”, ditujukan untuk memenuhi tugas “Pendidikan Seni Rupa”:
Tujuan dari pembahasan dalam makalah ini diantaranya adalah:
Membangun komunitas berbasis pendidikan kreatif. Dalam hal ini, guru dan siswanya.
Mengembangkan berbagai alternative media sederhana yang kreatif dan berkesinambungan sedemikian rupa, sehingga mampu membantu anak didik tumbuh dn berkembang menjadi pribadi yang kritis, kreatif, mandiri dan peduli terhadap lingkungannya.
Membangun kerja sama antar guru dalam upaya mengembangkan berbagai media alternative yang kreatif, sederhana dan murah sebagai guru mandiri yang peduli lingkungan sekitar sekolah dan masyarakat.

 
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan dan alat membuat patung dari plastisin
Plastisin
Cutter
Gambar rancangan patung
Langkah-langkah pembuatan patung dari plastisin:
Siapkan alat bantu butsir
Siapkan meja putar (kalau ada).
Siapkan gambar rancangan patung.
Tempatkan plastisin diatas meja putar sedikit demi sedikit.
Pijat-pijat bahan hingga mendekati bentuk yang diinginkan secara global.
Jika bahan kurang  bisa ditambah, sebaliknya bila berlebih bisa dikurangi.
Sempurnakan bentuk dengan alat bantu.
Berikan sentuhan akhir dengan pembentukan detail patung dan dihaluskan.
 
Barang Bekas dan Peralatan Sederhana
Pengertian Barang Bekas
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, ‘barang’ diartikan sebagai benda yang berwujud sedangkan arti kata ‘bekas’ adalah sisa habis dipakai, sesuatu yang menjadi sisa  yang dipakai.
Jadi, barang bekas bisa diartikan sebagai benda-benda yang pernah dipakai (sisa), yang kegunaannnya tidak sama seperti benda yang baru.
Peralatan Sederhana
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia peralatan sederhana adalah sesuatu yang dipakai untuk mencapai tujuan, maksud, dan keinginan (alat) yang bentuknya tidak terlalu rumit dan mudah digunakan(sederhana).
 
Memanfaatkan barang-barang bekas atau membuat keterampilan dari barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai tentu merupakan pekerjaan yang mulia. Sebab disamping dapat mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan. Seperti banjir, bila semua sampah dimanfaatkan, tidak dibuang sembarang. Tentu banjir akan malas untuk datang. Bila banjir pun datang, mungkin ada faktor-faktor lain seperti halnya banyaknya pohon-pohon yang ditebang atau dangkalnya sungai.
Menyulap sampah atau barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai juga dapat dijadikan bisnis yang amat sangat menguntungkan. Ya, lihat saja sosok Dewi Tanjung Sari yang sukses akan bisnis souvenir pernikahan. Souvenir yang diciptakannya juga sangatlah unik dan kreatif. Sebab dia menciptakan souvenir tersebut dari barang-barang bekas, kain-kain bekas serta limbah-limbah daun.
Keterampilan yang dimiliki dalam mengolah barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai jual juga telah mengantarkan dia memperoleh banyak penghargaan baik di dalam maupun di luar negeri. Dan yang lebih membanggakan lagi yaitu dia telah memberikan pelatihan-pelatihan secara gratis dalam membuat keterampilan yang berasal dari barang- barang bekas kepada narapidana serta para pelajar.
Nah, dengan adanya sosok seperti Dewi Tanjung Sari yang sudah sukses di bisnis tentang barang bekas. Kira-kira apakah ada sedikit impian atau angan-angan untuk menjalankan bisnis dibidang ini? Jika memang ada, kenapa tidak memulainya dari sekarang? Atau bila tidak ada niatan untuk berbisnis, memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Tentu setidaknya dapat menyalurkan bakat serta dapat menjaga lingkungan bukan?
Tetapi semua keputusan ada di tangan masing-masing individu. Karena setiap manusia memiliki tujuan dan harapan yang berbeda-beda. Tetapi bila ada yang ingin menjaga lingkungan, dengan memanfaatkan barang yang tidak terpakai tentu itu tujuan yang mulia.
Cara membuat keterampilan dari barang bekas
Bila ada yang ingin berkreasi dengan barang yang sudah tidak terpakai. Tentu ingin sekali tau bagaimana cara membuat suatu keterampilan dari botol bekas? Bagaimana cara membuat suatu kreasi dari daun-daun kering? Bagaimana cara membuat kerajinan dari plastik bekas? Atau bagaimana cara membuat sesuatu yang unik dari barang yang sudah dianggap tidak berguna?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka berikut beberapa cara atau tahap-tahap dalam membuat keterampilan dari sampah atau barang-barang bekas.
Cara membuat kerajinan tangan dari botol bekas
Membuat vas bunga atau tempat pensil, bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu:
Lem kayu
Manik-manik atau pasir putih serta hiasan tambahan seperti biji-bijian, daun-daun kering atau kertas yang berwarna-warni.
Gunting atau cutter.
Proses pembuatan kerajinan tangan dari botol bekas:
Potong botol plastik menggunakan gunting atau cutter menjadi bentuk gelas atau menjadi sesuai bentuk yang diinginkan. Tutup sisi luar yang berlubang dengan karton.
Olesi seluruh permukaannya dengan lem kayu, serta tempelkan pasir atau manik-manik di permukaannya.
Tambahkan hiasan seperti daun, biji-bijian, guntingan kertas atau bunga kering.
Vas bunga atau tempat pensil sudah jadi dan siap digunakan.
Cara menciptakan tas dari koran, tabloid atau kertas bekas
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat tas yaitu:
Koran, majalah atau koran bekas
Gunting dan cutter
Lakband bening
Selotip
Proses pembuatannya:
Potong atau pisahkan lembaran-lembaran majalah dengan cara dipotong dengan cutter pada bagian lem pada pinggir majalah sampai dengan lepas satu persatu
Lipatlah lembaran demi lembaran majalah menjadi dua buah bagian kemudian lipat lagi menjadi 3 buah bagian.
Selanjutnya setelah itu selotip supaya lipatan menjadi tidak terbuka dan cukup sekali saja dalam menselotip.
Setelah terkumpul lipatan cukup banyak, sekarang  mulai dengan meletakkan satu persatu dari lipatan pada meja sekitar 6 pieces.
Ratakan lipatan-lipatan secara berdampingan dan mulailah untuk menganyam seperti menganyam sebuah tikar.
Supaya tidak mudah terlepas, lakban pada bagian atas anyaman.
Kemudian lanjutkan anyaman satu persatu sampai habis.
Setelah proses diatas selesai, lakban semua anyaman (semua keseluruhan permukaan timbal balik).
Buatlah empat buah lembar anyaman.
Rangkaikan setiap sisi anyaman dengan lackban hingga membentuk sebuah kotak.
Pasangkan tali pada bagian atas kotak dengan cara melubangi di kedua sisi tote bag.
Untuk mempercantik, dapat ditempelkan aksesoris lucu.
Cara membuat tas dari plastik bekas
Bahan-bahannya
Plastik bekas refill, minyak goreng atau pembersih lantai.
Bahan dalam untuk pelapis tas berupa bahan dari kain furing.
Lem PC dan Lem Fox.
Bisban.
Mesin Jahit.
Proses pembuatan :
Cuci sampai bersih plastik bekas refill, kemudian tiriskan dan dilap sampai kering.
Guntinglah plastik tersebut sesuai pola tas yang ingin dibuat sehingga sesuai perbagian yaitu bagian depan, belakang, samping kiri dan kanan.
Kemudian rekatkan bagian depan dan belakang plastik refill tersebut menggunakan lem PC. Selanjutnya bila sudah rekat dengan sempurna kemudian rekatkan lagi dengan bahan dalam pelapis tas menggunakan lem Fox.
Lalu rekatkan bahan dalam pelapis tas pada bagian samping kiri dan kanan plastik refill menggunakan lem Fox.
Selanjutnya menyatukan bagian depan dan belakang pola dengan bagian samping kiri dan kanan pola tas.
Tambahkan tali pada sisi sebelah kanan dan kiri tas.
Percantik tas yang dibuat dengan cara menambahkan bisban pada setiap sisi tas dengan jalan menjahitnya.
Tas cantik dari bahan plastik bekas, sudah siap untuk digunakan.
Itulah ulasan singkat mengenai keterampilan atau kerajinan tangan dari barang bekas dan juga contoh keterampilan dari barang bekas serta cara membuatnya. Mudah-mudahan tulisan serta tutorial diatas dapat bermanfaat. Mungkin dirimu tidak dapat menggapai impianmu, tetapi semoga dirimu dapat merasakan manfaat dari proses untuk menggapai sebuah impian.
Membuat Kerajinan Tangan, Karya Seni, Hiasan Dinding, Aksesoris, Sederhana Yang Mudah, Dari Botol Bekas, Barang Bekas, Bahan Bekas, Sedotan Plastik, Kertas Souvenir, Koran Bekas, Kain Flanel, Kaleng Bekas, Botol Plastik, Tanah Liat, dan Kardus.
Kerajinan tangan : Membuat Lampu Gantung Dari Bahan Kardus Bekas
Untuk itu, marilah kita siapkan alat serta bahannya terlebih dahulu. Yang perlu Anda siapkan adalah:
1. Kardus bekas
2. Penggaris
3. Pensil
4. Cutter
5. Cat semprot
6. Lem tembak
7. Kabel
8. Fitting
9. Lampu
Setelah alat dan bahan untuk membuat lampu gantung dari kardus bekas disiapkan. Kita lanjut ke tahap selanjutnya yaitu bagaimana langkah-langkah pembuatannya:
Siapkan kardus bekas, tandai dengan pensil membentuk bidang persegi panjang. Dengan panjang 60cm dan lebar 21cm kemudian potong (untuk ukuran panjang dan lebar potongan dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan).
Langkah selanjutnya warnai salah satu sisi dari potongan kardus tersebut dengan cat semprot. Pilih warna cat sesuai dengan selera Anda, lalu diamkan sampai cat benar-benar kering.
Tandai sisi panjang kardu yang tidak dicat menjadi lima bagian sama panjang, kemudian garis dengan cutter tapi ingat jangan sampai terpotong kardusnya. Hal ini bertujuan agar kardus dapat dilipat menjadi bentuk segilima sama sisi seperti yang terlihat pada gambar diatas.
Bentangkan kembali kardus dari lipatan segilima kemudian potong memanjang kardus menjadi tujuh bagian dengan masing-masing bagian memiliki ukuran panjang 60cm dan lebar 3cm.
Setelah diperoleh potongan kecil-kecil, hubungkan antar ujung potongan tersebut sehingga membentuk segilima dengan sisi yang di cat berada pada posisi bagian dalam. sampai ujung ketujuh potongan tersebut terhubung semuanya. Kemudian susun ketujuhnya seperti yang terlihat pada gambar diatas. Ini nanti akan kita gunakan sebagai frame/bingkai dari lampu gantung.
Selanjutnya kita siapkan untuk membuat bagian atas dari kap lampu tersebut. Potong kardus dengan bentuk segilima sama sisi dengan panjang sisi-sisinya 12cm, sesuai dengan ukuran potongan frame yang telah kita buat. Supaya mudah kita jiplak ukuran frame segilima sama sisi yang telah dibuat sebelumnya diatas kardus kemudian tinggal
Buat lubang ditengah-tengah bagian atas dari kap lampu yang telah kita buat sebelumnya sehingga ujung lampu dapat masuk ke fitting kemudian lem fitting dengan kardus tersebut
Tinggal kita pasang frame yang telah dibuat dengan atasannya, dan rekatkan dengan lem tembak sehingga terbentuk lampu gantung yang cantik
BAB III
PENUTUP
 
Kesimpulan

Proses belajar dapat merupakan yang sangat membosankan untuk dikerjakan oleh siswa, untuk itu guru harus memiliki kreativitas untuk mengembangkan materi yang disampaikan agar lebih menarik dan membuat siswa berminat untuk belajar.
Kreativitas guru dapat dilihat dari kemampuannya membuat media sederhana dari bahan-bahan yang ada disekitarnya.
Pemanfaatan barang bekas dan peralatan sederhana dapat dijadikan media dalam pembelajaran dengan memperhatikan kebutuhan siswa. Menyesuaikan media dengan materi yang akan disampaikan. Dan harapan yang diinginkan dari pembelajaran tersebut. Guru dapat memilih dan membuat media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana yang ada disekitar lingkungannya.
Banyak barang bekas yang bisa dijadikan media sederhana contohnya sampah kertas, kaos kaki bekas dan peralatan sederhana seperti jarum, baskom/piring, gabus, gunting, baut dan lain sebagainya.
Media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana cukup efektif untuk membantu siswa memahami materi yang disampaikan guru, mereka bisa belajar sambil berkarya.Selain belajar mereka juga bisa mengembangkan kemampuannya menuangkan ide dan mengembangkan kreativitasnya karena ikut serta dalam pembuatan media tersebut.


 
DAFTAR PUSTAKA
Robson, Pam (1995). Bengkel Kreativitas Magnetisme. Jakarta : Taman Garaha
Sadiman, Arief S, dkk. 2005. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Setiawan, Denny,dkk. (2008). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka
Yuniar, Tanti, (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta ;PT Agung Melia Utama