MAKALAH
|
Membutsir
(Patung Dari Plastisin) dan Membuat (Memanfaatkan Barang Bekas)
Makalah ini disusun untuk memenuhi mata
kuliah Pendidikan Seni Rupa yang dibina oleh Bapak Muhammad Reyhan Florean,
M.Pd
Kelas 3A
Kelompok 8
Nama Kelompok :
1.
Sisca Lukitasari (14186206031)
2.
Ega Gemalawati (14186206033)
3.
Wita Puspita
Wahyuningsih (14186206034)
4.
Linda Nurtiyani (14186206035)
5.
Aris Khusnul
Khotimah (14186206332)
|
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
PRODI PGSD
NOVEMBER 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Membutsir (Patung dari
Plastisin) dan Merangkai (Memanfaatkan Barang Bekas)”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa.
Makalah ini
berisi tentang membutsir (patung dari plastisin) dan merangkai (memanfaatkan
barang bekas) dengan bahasa yang singkat, padat, dan mudah dimengerti. Makalah
ini kami lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka yang menjelaskan latar
belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan yang menjelaskan membutsir
(patung dari plastisin) dan merangkai (memanfaatkan barang bekas). Penutup yang
berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah kami. Makalah ini
juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi
bahan dalam penyusunan.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami terima, Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.
Tulungagung,
5 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................
i
Kata Pengantar..........................................................................................................
ii
Daftar Isi....................................................................................................................
iii
Bab I : Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah....................................................................
1
B.
Rumusan Masalah..............................................................................
2
C.
Tujuan Penyusunan Makalah.............................................................
3
Bab II : Pembahasan
B. Barang
Bekas dan Peralatan Sederhana............................................
4
Bab III : Penutup
Kesimpulan.............................................................................................. 13
Daftar Pustaka........................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam berbagai proses pembelajaran di
Indonesia, peranan guru masih sangat dominan walaupun sebagian dari mereka
telah berupaya untuk menjadi fasilitator disamping sebagai sumber informasi.
Hingga saat ini guru masih dianggap sebagai orang yang mempunyai jawaban
terhadap semua pertanyaan siswanya sehingga seringkali guru merasa dirinya
sebagai satu-satunya sumber informasi. Namun pada kenyataannya pengetahuan
manusia sangat terbatas sehingga kita perlu sumber-sumber informasi lainnya
baik dalam belajar maupun membelajarkan orang lain. Guru sebagai penyampai
materi (fasilitator) pelajaran tidak hanya menyampaikan bahan ajar yang sesuai
dengan rancangan program pembelajaran. Namun guru juga dituntut untuk bias memberikan
kemudahan bagi para siswa dengan proses pembelajaran yang mudah dipahami dan
menyenangkan. Siswa diharapkan memperoleh dan menemukan nilai ilmu pengetahuan
yang disampaikan guru . oleh sebab itu pendekatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dalam menyajikan pelajaran perlu diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan
dan pengharapan siswa dengan menggunakan berbagai sumber informasi. Namun untuk
menciptakan suasana pembelajaran seperti itu bukan persoalan yang mudah.
Diperlukan komponen-komponen lain untuk mendukung proses pembelajaran agar
mudah dan menyenangkan. salah satu komponen yang bias memudahkan siswa belajar
adalah pemanfaatan media. Media mempunyai klasifikasi mulai dari yang sederhana
hingga yang canggih.
Pemanfaatan barang bekas dan peralatan
sederhana sebagai media bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Sebelum
media modern hadir, para guru telah menggunakan berbagai media dan alat peraga
buatannya sendiri untuk menjelaskan materi pelajarannya. Para guru terdahulu
mungkin lebih banyak memiliki kreativitas karena dipaksa oleh keadaan yang
masih serba terbatas. Mereka harus bekerja keras agar siswanya bias belajar dan
menyerap materi pelajaran semaksimal mungkin. Dengan datangnya media
berteknologi modern menyebabkan berbagai masalah yang selama ini tidak dapat
dipecahkan telah mampu dipecahkan dan memungkinkan mata ajaran apapun diajarkan
dan dijelaskan dengan sebaik-baiknya. Namun, banyak guru di kota-kota besar
yang telah terlena dengan kemajuan teknologi yang digunakan dalam dunia pendidikan.
Media modern telah memudahkan mereka memecahkan berbagai masalah didalam proses
belajar mengajar. Ketika dalam keadaan tertentu mereka harus jauh dari media
tersebut mereka menjadi bingung karena ketergantungan pada media tersebut.
Mereka telah melupakan media yang bias dikembangkan dari bahan-bahan sederhana
disekitar mereka. Akibatnya mereka menjadi kurang peka terhadap potensi
disekitar lingkungan mereka. Sehingga menyebabkan guru tidak mempunyai banyak
ide tentang media apa yang harus dibuat untuk memudahkan siswa belajar, guru
juga tidak mengerti bahan apa yang harus digunakan untuk membuat media yang
diinginkan sehingga guru tidak mempunyai cukup keterampilan untuk membuat suatu
media. Sebenarnya, kreativitas seorang guru bias terlihat ketika ia mencoba
memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang bias dijadikan suatu media didalam mata
pelajarannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat
dirumuskan beberapa masalah yang terkait dengan isi makalah ini, diantaranya :
Apakah yang dimaksud
dengan barang bekas dan peralatan sederhana?
C. Tujuan Penyusunan Makalah
Makalah yang berjudul “Membutsir (Patung
dari Plastisin) dan Merangkai (Memanfaatkan Barang Bekas)”, ditujukan untuk
memenuhi tugas “Pendidikan Seni Rupa”:
Tujuan dari pembahasan dalam makalah ini
diantaranya adalah:
Membangun komunitas
berbasis pendidikan kreatif. Dalam hal ini, guru dan siswanya.
Mengembangkan berbagai
alternative media sederhana yang kreatif dan berkesinambungan sedemikian rupa,
sehingga mampu membantu anak didik tumbuh dn berkembang menjadi pribadi yang
kritis, kreatif, mandiri dan peduli terhadap lingkungannya.
Membangun kerja sama
antar guru dalam upaya mengembangkan berbagai media alternative yang kreatif,
sederhana dan murah sebagai guru mandiri yang peduli lingkungan sekitar sekolah
dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan dan alat membuat patung dari
plastisin
Plastisin
Cutter
Gambar rancangan patung
Langkah-langkah pembuatan patung dari
plastisin:
Siapkan alat bantu
butsir
Siapkan meja putar
(kalau ada).
Siapkan gambar
rancangan patung.
Tempatkan plastisin
diatas meja putar sedikit demi sedikit.
Pijat-pijat bahan
hingga mendekati bentuk yang diinginkan secara global.
Jika bahan kurang
bisa ditambah, sebaliknya bila berlebih bisa dikurangi.
Sempurnakan bentuk
dengan alat bantu.
Berikan sentuhan akhir
dengan pembentukan detail patung dan dihaluskan.
Barang
Bekas dan Peralatan Sederhana
Pengertian Barang Bekas
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,
‘barang’ diartikan sebagai benda yang berwujud sedangkan arti kata ‘bekas’
adalah sisa habis dipakai, sesuatu yang menjadi sisa yang dipakai.
Jadi, barang bekas bisa diartikan
sebagai benda-benda yang pernah dipakai (sisa), yang kegunaannnya tidak sama
seperti benda yang baru.
Peralatan Sederhana
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
peralatan sederhana adalah sesuatu yang dipakai untuk mencapai tujuan, maksud,
dan keinginan (alat) yang bentuknya tidak terlalu rumit dan mudah
digunakan(sederhana).
Memanfaatkan
barang-barang bekas atau membuat keterampilan dari barang bekas menjadi sesuatu
yang bernilai tentu merupakan pekerjaan yang mulia. Sebab disamping dapat
mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak
buruk bagi kehidupan. Seperti banjir, bila semua sampah dimanfaatkan, tidak
dibuang sembarang. Tentu banjir akan malas untuk datang. Bila banjir pun
datang, mungkin ada faktor-faktor lain seperti halnya banyaknya pohon-pohon
yang ditebang atau dangkalnya sungai.
Menyulap sampah atau
barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai juga dapat dijadikan bisnis
yang amat sangat menguntungkan. Ya, lihat saja sosok Dewi Tanjung Sari yang
sukses akan bisnis souvenir pernikahan. Souvenir yang diciptakannya juga
sangatlah unik dan kreatif. Sebab dia menciptakan souvenir tersebut dari
barang-barang bekas, kain-kain bekas serta limbah-limbah daun.
Keterampilan yang
dimiliki dalam mengolah barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai jual
juga telah mengantarkan dia memperoleh banyak penghargaan baik di dalam maupun
di luar negeri. Dan yang lebih membanggakan lagi yaitu dia telah memberikan
pelatihan-pelatihan secara gratis dalam membuat keterampilan yang berasal dari
barang- barang bekas kepada narapidana serta para pelajar.
Nah, dengan adanya
sosok seperti Dewi Tanjung Sari yang sudah sukses di bisnis tentang barang
bekas. Kira-kira apakah ada sedikit impian atau angan-angan untuk menjalankan
bisnis dibidang ini? Jika memang ada, kenapa tidak memulainya dari sekarang?
Atau bila tidak ada niatan untuk berbisnis, memanfaatkan barang yang sudah
tidak terpakai untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Tentu setidaknya dapat
menyalurkan bakat serta dapat menjaga lingkungan bukan?
Tetapi semua keputusan
ada di tangan masing-masing individu. Karena setiap manusia memiliki tujuan dan
harapan yang berbeda-beda. Tetapi bila ada yang ingin menjaga lingkungan,
dengan memanfaatkan barang yang tidak terpakai tentu itu tujuan yang mulia.
Cara membuat
keterampilan dari barang bekas
Bila ada yang ingin berkreasi dengan
barang yang sudah tidak terpakai. Tentu ingin sekali tau bagaimana cara membuat
suatu keterampilan dari botol bekas? Bagaimana cara membuat suatu kreasi dari
daun-daun kering? Bagaimana cara membuat kerajinan dari plastik bekas? Atau
bagaimana cara membuat sesuatu yang unik dari barang yang sudah dianggap tidak
berguna?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, maka berikut beberapa cara atau tahap-tahap dalam membuat
keterampilan dari sampah atau barang-barang bekas.
Cara membuat kerajinan
tangan dari botol bekas
Membuat vas bunga atau tempat pensil,
bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu:
Lem
kayu
Manik-manik
atau pasir putih serta hiasan tambahan seperti biji-bijian, daun-daun kering
atau kertas yang berwarna-warni.
Gunting
atau cutter.
Proses pembuatan kerajinan tangan dari
botol bekas:
Potong
botol plastik menggunakan gunting atau cutter menjadi bentuk gelas atau menjadi
sesuai bentuk yang diinginkan. Tutup sisi luar yang berlubang dengan karton.
Olesi
seluruh permukaannya dengan lem kayu, serta tempelkan pasir atau manik-manik di
permukaannya.
Tambahkan
hiasan seperti daun, biji-bijian, guntingan kertas atau bunga kering.
Vas
bunga atau tempat pensil sudah jadi dan siap digunakan.
Cara
menciptakan tas dari koran, tabloid atau kertas bekas
Bahan-bahan yang diperlukan untuk
membuat tas yaitu:
Koran, majalah atau koran bekas
Gunting dan cutter
Lakband bening
Selotip
Proses pembuatannya:
Potong atau pisahkan
lembaran-lembaran majalah dengan cara dipotong dengan cutter pada bagian lem
pada pinggir majalah sampai dengan lepas satu persatu
Lipatlah lembaran demi
lembaran majalah menjadi dua buah bagian kemudian lipat lagi menjadi 3 buah
bagian.
Selanjutnya setelah itu
selotip supaya lipatan menjadi tidak terbuka dan cukup sekali saja dalam
menselotip.
Setelah terkumpul lipatan
cukup banyak, sekarang mulai dengan meletakkan satu persatu dari lipatan
pada meja sekitar 6 pieces.
Ratakan lipatan-lipatan
secara berdampingan dan mulailah untuk menganyam seperti menganyam sebuah
tikar.
Supaya tidak mudah
terlepas, lakban pada bagian atas anyaman.
Kemudian lanjutkan
anyaman satu persatu sampai habis.
Setelah proses diatas
selesai, lakban semua anyaman (semua keseluruhan permukaan timbal balik).
Buatlah empat buah
lembar anyaman.
Rangkaikan setiap sisi
anyaman dengan lackban hingga membentuk sebuah kotak.
Pasangkan tali pada
bagian atas kotak dengan cara melubangi di kedua sisi tote bag.
Untuk
mempercantik, dapat ditempelkan aksesoris lucu.
Cara membuat tas dari
plastik bekas
Bahan-bahannya
Plastik bekas refill, minyak goreng atau
pembersih lantai.
Bahan dalam untuk pelapis tas berupa
bahan dari kain furing.
Lem PC dan Lem Fox.
Bisban.
Mesin Jahit.
Proses pembuatan :
Cuci
sampai bersih plastik bekas refill, kemudian tiriskan dan dilap sampai kering.
Guntinglah
plastik tersebut sesuai pola tas yang ingin dibuat sehingga sesuai perbagian
yaitu bagian depan, belakang, samping kiri dan kanan.
Kemudian
rekatkan bagian depan dan belakang plastik refill tersebut menggunakan lem PC.
Selanjutnya bila sudah rekat dengan sempurna kemudian rekatkan lagi dengan
bahan dalam pelapis tas menggunakan lem Fox.
Lalu
rekatkan bahan dalam pelapis tas pada bagian samping kiri dan kanan plastik
refill menggunakan lem Fox.
Selanjutnya
menyatukan bagian depan dan belakang pola dengan bagian samping kiri dan kanan
pola tas.
Tambahkan
tali pada sisi sebelah kanan dan kiri tas.
Percantik
tas yang dibuat dengan cara menambahkan bisban pada setiap sisi tas dengan
jalan menjahitnya.
Tas
cantik dari bahan plastik bekas, sudah siap untuk digunakan.
Itulah ulasan singkat
mengenai keterampilan atau kerajinan tangan dari barang bekas dan juga contoh
keterampilan dari barang bekas serta cara membuatnya. Mudah-mudahan tulisan
serta tutorial diatas dapat bermanfaat. Mungkin dirimu tidak dapat menggapai
impianmu, tetapi semoga dirimu dapat merasakan manfaat dari proses untuk
menggapai sebuah impian.
Membuat Kerajinan
Tangan, Karya Seni, Hiasan Dinding, Aksesoris, Sederhana Yang Mudah, Dari Botol
Bekas, Barang Bekas, Bahan Bekas, Sedotan Plastik, Kertas Souvenir, Koran
Bekas, Kain Flanel, Kaleng Bekas, Botol Plastik, Tanah Liat, dan Kardus.
Kerajinan tangan : Membuat Lampu
Gantung Dari Bahan Kardus Bekas
Untuk itu, marilah kita siapkan alat
serta bahannya terlebih dahulu. Yang perlu Anda siapkan adalah:
1. Kardus bekas
2. Penggaris
3. Pensil
4. Cutter
5. Cat semprot
6. Lem tembak
7. Kabel
8. Fitting
9. Lampu
Setelah alat dan bahan untuk membuat
lampu gantung dari kardus bekas disiapkan. Kita lanjut ke tahap selanjutnya
yaitu bagaimana langkah-langkah pembuatannya:
Siapkan kardus bekas,
tandai dengan pensil membentuk bidang persegi panjang. Dengan panjang 60cm dan
lebar 21cm kemudian potong (untuk ukuran panjang dan lebar potongan dapat Anda
sesuaikan dengan kebutuhan).
Langkah selanjutnya
warnai salah satu sisi dari potongan kardus tersebut dengan cat semprot. Pilih
warna cat sesuai dengan selera Anda, lalu diamkan sampai cat benar-benar
kering.
Tandai sisi panjang
kardu yang tidak dicat menjadi lima bagian sama panjang, kemudian garis dengan
cutter tapi ingat jangan sampai terpotong kardusnya. Hal ini bertujuan agar
kardus dapat dilipat menjadi bentuk segilima sama sisi seperti yang terlihat pada
gambar diatas.
Bentangkan kembali
kardus dari lipatan segilima kemudian potong memanjang kardus menjadi tujuh
bagian dengan masing-masing bagian memiliki ukuran panjang 60cm dan lebar 3cm.
Setelah diperoleh
potongan kecil-kecil, hubungkan antar ujung potongan tersebut sehingga
membentuk segilima dengan sisi yang di cat berada pada posisi bagian dalam.
sampai ujung ketujuh potongan tersebut terhubung semuanya. Kemudian susun
ketujuhnya seperti yang terlihat pada gambar diatas. Ini nanti akan kita
gunakan sebagai frame/bingkai dari lampu gantung.
Selanjutnya kita
siapkan untuk membuat bagian atas dari kap lampu tersebut. Potong kardus dengan
bentuk segilima sama sisi dengan panjang sisi-sisinya 12cm, sesuai dengan
ukuran potongan frame yang telah kita buat. Supaya mudah kita jiplak ukuran
frame segilima sama sisi yang telah dibuat sebelumnya diatas kardus kemudian
tinggal
Buat lubang
ditengah-tengah bagian atas dari kap lampu yang telah kita buat sebelumnya
sehingga ujung lampu dapat masuk ke fitting kemudian lem fitting dengan kardus
tersebut
Tinggal kita pasang
frame yang telah dibuat dengan atasannya, dan rekatkan dengan lem tembak
sehingga terbentuk lampu gantung yang cantik
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses belajar dapat
merupakan yang sangat membosankan untuk dikerjakan oleh siswa, untuk itu guru
harus memiliki kreativitas untuk mengembangkan materi yang disampaikan agar
lebih menarik dan membuat siswa berminat untuk belajar.
Kreativitas guru dapat
dilihat dari kemampuannya membuat media sederhana dari bahan-bahan yang ada
disekitarnya.
Pemanfaatan barang
bekas dan peralatan sederhana dapat dijadikan media dalam pembelajaran dengan
memperhatikan kebutuhan siswa. Menyesuaikan media dengan materi yang akan
disampaikan. Dan harapan yang diinginkan dari pembelajaran tersebut. Guru dapat
memilih dan membuat media sederhana dari barang bekas dan peralatan sederhana
yang ada disekitar lingkungannya.
Banyak barang bekas
yang bisa dijadikan media sederhana contohnya sampah kertas, kaos kaki bekas
dan peralatan sederhana seperti jarum, baskom/piring, gabus, gunting, baut dan
lain sebagainya.
Media sederhana dari
barang bekas dan peralatan sederhana cukup efektif untuk membantu siswa memahami
materi yang disampaikan guru, mereka bisa belajar sambil berkarya.Selain
belajar mereka juga bisa mengembangkan kemampuannya menuangkan ide dan
mengembangkan kreativitasnya karena ikut serta dalam pembuatan media tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Robson, Pam (1995). Bengkel Kreativitas
Magnetisme. Jakarta : Taman Garaha
Sadiman, Arief S, dkk. 2005. Media
Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Setiawan, Denny,dkk. (2008). Komputer
dan Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka
Yuniar, Tanti, (1997). Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia. Jakarta ;PT Agung Melia Utama